Poto kantor Dikbud Kabupaten Tebo diduga sarang Pungli
Jaberpost - Tebo - Dugaan praktek Pungli atau pungutan liar mencapai Rp 400 Juta lebih setiap tahunnya yang diduga terjadi pada proses pengurusan Surat Keputusan (SK) Direktorat Jenderal (Dirjen) Sertifikasi Guru pada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kabupaten Tebo Provinsi Jambi, menuai sorotan dari berbagai pihak.
Salah satunya datang dari Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Kabupaten Tebo. Organisasi khusus Perusahaan Media di Bumi Seentak Galah Serengkuh Dayung ini, cukup perihatin dengan dunia Pendidikan di Kabupaten Tebo yang ternyata didalamnya ada kemufakatan jahat dan terstruktur seperti dugaan kebiasaan permintaan setoran oleh Dinas Dikbud Kabupaten Tebo kepada para Guru saat proses pengurusan SK Dirjen Sertifikasi.
"Kebiasaan buruk dugaan praktik Pungli pada proses pengurusan SK Dirjen Sertifikasi sudah menjadi budaya terjadi bertahun-tahun di Dinas DIKBUD Kabupaten Tebo dan dalam hal ini saya rasa Kepala Dinasnya mengetahui dan dialah orang yang paling bertanggungjawab," berita ini di lansir dari Media Teboonlene.id. tegas Wakil Ketua SMSI Kabupaten Tebo, Hafizan Romy Faisal angkat bicara menyampaikan pada Rabu (30/07/2025).
Mengapa dikatakan terstruktur lanjut Romi, karena Kepala Sekolah yang mengutip dana (Pungli,red) dari Guru - guru yang hendak mengurus SK Dirjen Tunjangan Sertifikasi dan dalam hal ini Kepala Sekolah adalah yang mengurus SK Dirjen Sertifikasi para Guru ke Dinas DIKBUD Kabupaten Tebo.
Kepala Sekolah kemudian menyetor pungutan tersebut saat mengurus SK Dirjen Sertifikasi ke Dinas DIKBUD Kabupaten Tebo yang diduga diterima oleh oknum pegawai Kantor Dinas DIKBUD Kabupaten Tebo bernama Triyono, tentunya pungutan tersebut mengalir ke pejabat - pejabat di Dinas tersebut salah satunya kuat dugaan mengalir ke Kepala Dinas DIKBUD Kabupaten Tebo, Ade Nofriza.
"Dugaan Punglinya mencapai Rp 400 Juta lebih, angka yang cukup fantastis dan tidak mungkin dinikmati oleh oknum pegawai yang menerima setoran itu sendiri, pasti didalam kantor itu dibagi - bagi," cetus Romy lagi.
Penulis ; Tim - red