Takpernah Rapat, Pemuda Desa Pasir Mayang Minta Inspektorat Segera Audit Keuangan BUMDes

Jaberpost, Tebo - Berharap bisa membantu pemasukan desa, pemerintah pusat mengharuskan desa- desa membentuk suatu badan khusus dibidang usaha yang dikelas dengan nama BUMDes (Badan Usaha Milik Desa) 

Namun sangat disayangkan, disebagian Desa, keberadaan BUMDes ini malah dijadikan usaha milik sendiri atau hanya sekelompok orang. 

Seperti yang terjadi di salah satu Desa di Kabupaten Tebo, jambi, BUMDes nya dikabarkan tidak pernah ada transparansi dibidang apapun. 

Tepatnya Desa Pasir Mayang, Kecamatan VII koto ilir, Tebo, Jambi, BUMDes desa tersebut diduga dijadikan badan usaha milik Ketua, pasalnya semenjak berdiri pada tahun 2018 lalu hingga saat ini, tak pernah ada rapat bersifat apapun, baik rapat kecil maupun besar. 

Struktur pengurus tidak jelas, benda hara sudah lama menyatakan mundur namun tidak pernah ada gantinya, bagian bagian lain dalam struktur pengurusan pun tidak pernah tau apa-apa yang terjadi dalam kegiatan BUMDes tersebut. 

'Masyarakat sudah sangat resah dengan keadaan BUMDes kami ini, tidak pernah rapat, tidak punya struktur pengurusan yang jelas, namun kegiatan usaha tetap berjalan dan laba atau rugi tidak pernah ada penjelasan, usahanya bergerak dibidang jasa angkutan orang yang bekerja sama dengan salah satu PT yang ada disekitaran desa ini, uang 300 juta rupiah dari awal yang informasinya dihabiskan sekitar 150 juta untuk DP kendaraan tersebut dan sejumlah peralatan untuk kantor BUMDes, namun sisanya hingga saat ini tidak tau kemana, pape pemuda yang tidak mau disebutkan namanya(23/07/2022) '

'Kami sih sangat berharap agar inspektorat atau pihak-pihak terkait bisa segera lakukan audit terhadap BUMDes kami, sebab selain dari masalah struktur pengurusan dan modal dasar serta penghasilan cataran mobil terhadap perusahaan, masih banyak kejanggalan lain yang kasat mata, kantor berdebu perlatan yang dibeli di awal, seperti komputer DLL, tidak tentu cerita, tutup nya'

Misteri BUMDes desa Pasir Mayang ini harus segera diselesaikan, takutnya hal tersebut mampu memicu kerusuhan, jadi kemi pun tentu sangat berharap kepada pihak-pihak terkait agar segera melakukan audit. (Wilson Sibarani)